StzVFfONkVNub08QOzjWYWjFBVFoGv8oxXyAe1jn
Bookmark

Pulihkan Ekonomi Pesawaran Dendi Beberkan Langkah Strategis


BeritaDelapan.com - Pandemi corona menyebabkan perekonomian di Pesawaran stagnan. Terutama, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bertumpu pada sektor pariwisata.

Hal ini berimbas pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan pihak perusahaan yang berdomisili di Pesawaran.

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona memutuskan intervensi. Mereka yang kena PHK diberi insentif Rp300 ribu sebagai dana pendamping bantuan dari pusat.

”Anggaran ini dikucurkan melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pesawaran,” ungkap Dendi dalam program Bupati Menyapa: Diskusi Online Bersama Bupati Pesawaran, Selasa (22/9/2020) sore.

Menurut Dendi, pemerintah daerah telah berusaha menciptakan lapangan kerja dalam menghadapi pandemi. Seperti program Pekerja Ngabdi Sosial (PNS) untuk menjadi agen atau reseller perusahaan daerah setempat.

”Program ini telah mempekerjakan 2 sampai 3 orang pekerja di setiap daerah. Mereka bisa mendapatkan penghasilan dari fee hasil penjualannya,” kata Dendi.

Dalam rangka pemulihan ekonomi, Dendi sedang merencanakan Wifi Corner. Yaitu program internet murah senilai Rp60 ribu per bulan dengan dana APBD dan APBDes. Pengadaannya bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi.

”Khususnya untuk mengembangkan potensi desa masing-masing. Pemuda diharapkan mendapat income, paling tidak ’melek’ internet dulu,” harap Dendi.

Soal stimulus bagi kaum muda ini, jauh sebelum corona mewabah pun, Dendi sebenarnya telah menggulirkan program Desa Digital (Dedi).

Program Dedi berlokasi di Hanura, Sungai Langka, Sukaraja, dan Gunungrejo. Program dilaksanakan dengan kerjasama yayasan dan Non Goverment Organization (NGO).

Pemaparan selanjutnya dari Zaidirina Wardoyo selaku penggiat ekonomi kerakyatan dan anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Pesawaran.

Ia menyatakan di masa pandemi ini UMKM terkena imbas luar biasa. Ada yang menurunkan produktivitas, sampai menutup total usahanya karena tidak mampu bertahan.

Padahal, peluang tetap ada. Tinggal lagi, bagaimana kreasi dari UMKM untuk dapat terus tumbuh dan berkembang.

Inventarisasi potensi desa yang beragam untuk pemberdayaan pun diperlukan. Tentunya dengan mengkolaborasikan dengan penerapan teknologi.

Ia mengambil contoh dirinya telah berhasil mendirikan lembaga mikro syariah di tengah pandemi dengan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu UMKM yang berpotensi diberikan pinjaman.

Tidak semata memberikan pinjaman, tetapi UMKM tersebut diberikan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan.

”Nyatanya mereka mampu tumbuh dan berkembang di tengah pandemi. Bahkan, yang tumbuh dengan baik diberikan pinjaman lebih besar. Sistemnya bagi hasil karena ini syariah,” paparnya.

Dalam pesannya, Zaidirina berharap revolusi teknologi yang merubah fundamental harus mampu memberikan manfaat.

”Manfaatkan keberagaman potensi desa, masyarakat harus turut partisipasi, bukan hanya menunggu. Gerakkan kembali perekonomian di Pesawaran,” tandasnya.

Narasumber selanjutnya adalah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Saburai, Husna Purnana.

Ia menjelaskan dampak wabah ini membuat gejolak yang penuh ketidakpastian. Mulai menurunnya daya beli, sampai banyak perusahaan gulung tikar.

Husna berpendapat, perlu decision maker yang mampu membuat kebijakan untuk mendorong ekonomi kembali tumbuh.

Selain itu, penting kebijakan fiskal dan moneter yang mampu membangkitkan kembali nilai investasi yang selama ini menurun.

Menurutnya, era new normal yang diterapkan Juni 2020, merupakan bukti kasih sayang pemerintah untuk tetap menjaga roda perekonomian agar berjalan.

”Perlu kesadaran dari masyarakat sendiri untuk meng-upgrade kemampuan diri dengan pemanfaatan teknologi dalam sektor perekonomian agar bertahan,” ingat Husna.

Ia berpesan kepada pelaku UMKM dan Pemkab Pesawaran untuk saling bahu-membahu dan berinovasi dalam rangka pemulihan perekonomian. 

”Inovasi dapat dilakukan bukan hanya dari kalangan anak muda. Tetapi masyarakat pada umumnya harus berperan aktif. Jangan lupa tetap jaga kesehatan di tengah pandemi,” tutupnya.

Dalam closing statement-nya, Dendi berharap untuk dapat menyatukan tujuan bersama dalam rangka pemulihan ekonomi Pesawaran. Ia mengajak UMKM yang ada di daerah menggali potensi masing-masing desa.

Ia mengambil contoh bisnis bunga dan beberapa destinasi wisata berbasis Holtipark di Pesawaran yang mulai menggeliat kembali di tengah pandemi.

”Destinasi sederhana, bila diberikan sentuhan tangan kreatif akan dapat memberikan nilai lebih. Bahkan, sangat menjanjikan,” tutur Dendi
Posting Komentar

Posting Komentar