BeritaDelapan.id - Presiden ke-7 RI Joko Widodo bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat (Advisory Board) Bloomberg New Economy. Mengutip laman resmi organisasi tersebut, penunjukkan Jokowi ke dalam jajaran Dewan Penasihat dilakukan pada April 2025, bersamaan dengan pembentukan jajaran penasihat baru lembaga tersebut.
"Kami membentuk Dewan Penasihat global yang baru pada April 2025 untuk membantu menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi dunia. Kelompok penasihat ini menghadirkan pengalaman di tingkat tertinggi bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral, serta masukan mereka akan sangat penting dalam membimbing upaya kami," tulis Bloomberg New Economy dalam laman resminya, dikutip Selasa (23/9/2025).
Selain Jokowi, sejumlah tokoh internasional juga duduk di kursi penasihat, antara lain Michael R. Bloomberg (Pendiri Bloomberg LP & Bloomberg Philanthropies, sekaligus Wali Kota New York tiga periode), Mario Draghi (mantan Perdana Menteri Italia sekaligus mantan Presiden Bank Sentral Eropa), Gan Kim Yong (Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan serta Industri Singapura), serta Gina Raimondo (mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat).
Nama besar lainnya yang bergabung meliputi Noubar Afeyan (Co-Founder Moderna), Gita Gopinath (Profesor Ekonomi Harvard University), Kai-Fu Lee (CEO 01.AI), Jorge Paulo Lemann (Ketua Lemann Foundation), hingga David Vélez (Co-Founder & CEO Nubank).
Bloomberg New Economy sendiri berdiri sejak 2018 dengan tujuan merespons pergeseran kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur dan Utara ke Selatan. Organisasi ini rutin menggelar forum internasional di berbagai kota dunia, termasuk Singapura, Beijing, Panama City, Marrakesh, hingga Dublin. Tahun ini, forum tersebut kembali digelar di Singapura sebagai tuan rumah New Economy Forum 2025.
Melalui forum dan jejaringnya, Bloomberg New Economy mengeklaim telah mempertemukan lebih dari 1.500 tokoh penting dunia, termasuk kepala negara, menteri senior, CEO multinasional, investor, dan inovator, untuk membahas arah ekonomi global ke depan.
"Kami melibatkan, memberi informasi, dan memotivasi orang-orang yang keputusannya membentuk dunia. Kami menyelenggarakan diskusi yang membangkitkan imajinasi, menghasilkan wawasan, dan memicu tindakan. Kami menginspirasi komunitas kami untuk memperbesar skala inovasi dan menggerakkan modal demi kepentingan publik," tulis organisasi tersebut dalam laman resminya.
(B8-AY)
Posting Komentar