StzVFfONkVNub08QOzjWYWjFBVFoGv8oxXyAe1jn
Bookmark

Dendi Ramadhona Menghadiri Pengukuhan dan Rakerda Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pesawaran


Beritadelapan.id – Bupati Pesawaran Dr. H. Dendi Ramadhona mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) selain berperan menjaga moral bangsa dan etika keberagaman, tetapi sekaligus berfungsi untuk mencerahkan, mencerdaskan dan membimbing umat dengan ajaran dan nilai-nilai Islam, sehingga terwujud khaira ummah” (umat yang terbaik).

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Pengukuhan dan Rakerda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesawaran Masa Khidmat  2023-2028 di Aula Islamic Center Pesawaran, Selasa (15/08/2023).

Bupati Dendi berpesan Ulama harus berdiri paling depan dalam menyuarakan kebenaran dan mencegah kerusakan di masyarakat. Menurutnya Ulama memiliki tanggungjawab moral yang tidak hanya mencakup masalah ibadah (ubudiyah), tetapi juga termasuk kemaslahatan di dunia, yaitu menyangkut muamalah (hubungan sosial yang lebih luas).

Orang nomor satu di Bumi Andan Jejama itu juga menyampaikan bahwa Peran MUI juga sangat strategis dalam membangun karakter bangsa dalam dunia semodern apapun, peran, fungsi serta tanggungjawab para ulama tidak pernah tergantikan. “Di pundak mereka pembangunan moral dan etika ditentukan ketika peran itu mulai surut dan beralih perhatian ke masalah-masalah yang lebih pragmatis dan mendatangkan keuntungan jangka pendek. Maka hal sesungguhnya adalah musibah dalam kehidupan umat,” ujar Dendi.

Ia pun berharap segenap pangurus MUI Kabupaten Pesawaran dapat mempertimbangkan keselarasannya dengan program pemerintah, sehingga program yang dihasillan dapat berjalan sinergis dengan program Pemerintah Kabupaten Pesawaran.  “Saya berharap para pengurus MUI Kabupaten Pesawaran dapat menyusun program kerja yang sesuai dengan cita-cita organisasi dan sejalur dengan Pancasila dan UUD 1945,” timpal Bupati yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung. 

Harapan ini, sambung Dendi, disampaikan karena banyak persolan yang harus segera diselesaikan, ditindaklanjuti dan dilakukan oleh MUI Kabupaten Pesawaran selaku Ulama dengan senantiasa bersinergi dengan Jajaran Pemerintah Kabupaten Pesawaran selaku Umara. “Keberadaan ulama dan umara tak ubahnya dua mata uang yang tidak terpisahkan, antara satu sisi dengan sisi lain saling melengkapi. Untuk itulah pentingnya kesamaan pandangan dan persepsi antara ulama dan umara dalam menyikapi permasalahan umat,” pungkasnya.

Turut hadir juga Ketua MUI Provinsi Lampung, Jajaran Forkopimda Kab. Pesawaran, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pesawaran,  Para Pejabat Struktural di lingkungan Kab. Pesawaran,  Ketua MUI Kabupaten Pesawaran dan Pimpinan Ormas Islam se-Kabupaten Pesawaran.
Posting Komentar

Posting Komentar